Kodok Ijo : Kue Bugis Khas Jawa

 Bugisan (Kodok Ijo) salah satu makanan khas jawa dari sekian jajanan yang banyak penggemarnya. Banyak lain diantaranya seperti kucur, pasung, iwel-iwel, emlek-emplek, dan lain sebagainya. Kodok ijo memang primadona diacara adat tertentu yang memiliki keunikan tersendiri.

Sederhana dengan berbentuk segempal menyerupai kodok dan berwarna hijau. Terbungkus daun pisang yang lumrah ditemukan di daerah pedesaan membuat kekhasan makanan ini semakin terasa. Namun tak jarang juga di wilayah yang berbeda di bungkus dengan plastik yang kedap air.

Bulatan sedang seperti bola pingpong kalau lewat membuat perut kosong, tapi ini bukan lagu bakso bulat khalista dan Dafa.(wkwkwk). Isian yang berupa bulatan ini biasa terbuat dari kelapa parut atau kacang hijau keduanya ditambah dengan gula pasir yang dimasak bersamaan dikukus agar dapat dibentuk bulatan serta memberikan rasa manis. Kulit luarnya adalah tepung beras ketan yang mengandung karbohidrat lebih tinggi dari beras yang lain sekitar 80 persen, dan diberi air hingga kalis kemudian diberi pewarna makanan. Pilihan pewarnaan makanan sendiri tergantung selera, namun pada umumnya berwarna hijau.

Cara membungkusnya juga menggunakan teknik sendiri. Sebelumnya daun pisang akan diberi sedikit minyak goreng agar adonan tidak lengket dengan daun. Daun pisang yang dipotong sekitar 15 cm × 15 cm kemudian dilipat mincuk dengan adonan isian yang dibalut adonan diletakkan di tengah. Setelah mincuk, posisi daun akan ditata sesuai dengan bentuk menggunung.

Sering kali kita temukan kodok ijo ini bukan di bawah bebatuan, tetapi kita temukan makanan khas kue Bugis ini di acara adat. Di daerahku sendiri Rembang Jawa Tengah acap kali tiap kesempatan seperti acara brokohan pedet, sedekah bumi, dan lamaran dapat kita jumpai juga di pasar tradisional. Namun sekarang kita juga dapat merasakan kekenyalan kodok ijo di toko oleh-oleh makanan khas daerah.

Keberagaman budaya di Indonesia yang begitu kaya membuat kita harus bangga dengan bangsa sendiri. Salah satunya dalam makanan khas yang harus kita lestarikan keberadaannya. Soal rasa tak perlu diragukan, bukan hanya moci yang bisa kenyal-kenyal, tapi cobalah untuk merasakan sensasi makan kodok ijo yang bikin nagih.


Thank you for today

And I hope it's a better start.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif Ibu Rokayyah : Jeco Jelly the Coco

Hukumnya Najis Petis Atau Terasi di Makan?

TAWA DAN LUKA