Kisah Inspiratif Ibu Rokayyah : Jeco Jelly the Coco

 

Ibu Rokayyah memiliki perjalanan inspiratif menuju kesuksesannya membangun usaha  minuman Jelly dari air kelapa. Ibu rumah tangga asal Kamal, Bangkalan Jawa Timur ini membuktikan tak ada yang tak mungkin dalam berusaha. Keteguhan tekad, optimisme, serta kerja keras dibarengi inovasi, menjadi kata kunci dalam meraih kesuksesan.

Kondisi ekonomi yang menurun membuat Ibu Rokayyah harus memutar otak memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Lalu ia memutuskan membuka usaha makanan. Awalnya Ibu Rokayyah mencoba peruntungan di dunia usaha dengan berjualan kerupuk, nugget, dan frozen food terbuat dari ikan lele. Namun usaha makanan tersebut belum membuahkan hasil maksimal lantaran pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia berpengaruh besar terhadap pejualan sehingga turun drastis. Hal itu membuat ibu Rokayyah kembali mencari ide dan gagasan untuk menemukan usaha yang bisa menghasilkan.

Dalam masa yang sulit tersebut, bahkan tamu yang datang ke rumah ia bigung untuk menyuguhinya. Akhirnya dengan uang yang pas-pasan berusaha agar mendapat makanan yang layak untuk disuguhkan.  Proses penemuan ide dan gagasan tidak sengaja disaat keadaan memaksa. Ia pergi ke pasar untuk mencari bahan yang murah sehingga bisa diolah kembali menjadi makanan yang dapat dinikmati. Akhirnya, ia melihat penjual buah kelapa tidak memanfaatkan air kelapa sehingga disimpan dalam botol minuman lalu membelinya dan dibawa ke rumah.

Memanfaatkan bahan murni dari alam yaitu air kelapa yang sederhana yang tidak terpakai dan dibuang oleh penjualnya. Namun oleh  ibu Rokayyah disulap menjadi minuman sehat dan menyegarkan. Bahan baku minuman dibuat dari air kelapa yang di tambah dengan bubuk jelly dan gula pasir. Kemudian dimasak diatas kompor dengan api sedang dan diaduk secara terus menerus. Percobaan dilakukan berkali-kali untuk menemukan resep yang pas.

Pada sekitar tahun 2023 ketika ada tamu datang ke rumah, hasil olahan air kelapa disuguhkan. Tanpa ragu tamu memuji minumakan tersebut karena terasa segar dan tidak membuat sakit tenggorokan. Disarankan kepada ibu Rokayyah untuk menjualkan produk minuman ini secara komersil. Tidak berhenti disana, ia mencoba untuk memberikan minuman kepada tetangga untuk dicoba dan meminta pertimbangan rasa. Hingga akhirnya dengan pencarian bahan baku dan tambahan serta kemsan yang di rasa cocok untuk produk dapat dipasarkan.

Bermodalkan relasi, ibu Rokayyah menjajakan minuman jelly buatannya untuk ditawarkan ke tetangga dan menitipkan ke toko sekitar rumah. Cita rasa yang enak, serta ditunjang promosi yang tepat, membuat minuman buatan Ibu Rokayyah menjadi incaran konsumen. Setiap harinya,minuman ini bisa dinikmati banyak orang tanpa khawatir dengan bahan  didalamnya karena sudah bersertifikat halal yang dibantu oleh kami tim Pendamping Produk Halal (PPH) dari Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Halal Center Universitas Trunojoyo Madura.

Saat ini usaha yang dijalankan Ibu Rokayyah dibantu oleh suaminya berharap produk Jeco minuman Jelly coco dapat dipasarkan lebih luas sehingga lebih banyak orang dapat menikmatinya.
Lokasi: Bangakalan, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Bumi Manusia

 Judul : Bumi Manusia Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Diantara Orang memanggilnya : Minke Kenapa demikian? Apalah arti nama tersebut?  Novel garapan orang Indonesia asli, yang berasal dari Jepara. Novel ini berkisah tentang peradaban pada tahun 1890-1900. Dimana ditulis secara langsung oleh penulis di dalam sebuah sel tahanan. Novel ini adalah realita pada waktu itu, dilihat dari sudut pandang penulis.  Minke adalah salah satu siswa HBS, Higt Boarding School. Sekolah para elit Eropa dan Indo. Tapi bukankah Minke seorang Pribumi?  Sebuah drama percintaan, strata menyambut kisah ini. Robert Suurhof adalah seorang Pribumi yang mengantarkan pada kisah pertemuan Minke dengan Ann, Annalise. Annalise yang merupakan seorang noni Eropa. Bagaimana Pribumi bisa mengenal seorang Eropa yang mana ada perbedaan strata diantaranya.  Minke dan Annalise adalah suatu pelanggaran. Hingga keduanya mengalami pengadilan beserta nyai Ontosoroh. Siapakah beliau sosok ...
Baca selengkapnya

Brokohan Pedet, yang masyhur sebagai budaya Jawa yang kental.

 Bentuk syukur tiap orang berbeda, terkadang pula adalah yang mengikat untuk dilaksanakan.  Halo! P : masih hidup Untuk kali ini, aku mau bahas adat daaerahku nih yaitu brokohan pedet (selametan anak sapi). Yang mungkin beberapa daerah juga hampir sama tradisi selametan karena salah satu bentuk syukur dari nikmat si Rojo Koyo atau raja kaya karena sebagai salah satu rizki dari Allah. Tradisi ini tidak diketahui pasti kapan berawal, tetapi tradisi ini adalah warisan dari leluhur yang dilestarikan.  Di Jawa memang sangat masyhur budaya ini, dan tidak dimungkiri bahwasanya hubungan sesama makhluk Allah sangat diperhatikan. Tradisi dengan lembu ini bukan hanya tentang adanya kelahiran pedet, merawat hewan, mempergunakannya untuk membantu manusia, ataupun untuk investasi kedepannya. Tapi ini kembali lagi tentang hubungan antar sesama makhluk hidup.  Di pedesaan ku, tepatnya desa Bonjor Sarang Rembang Jawa Tengah. Budaya ini masih sangat kental dan area sekitar perumahan k...
Baca selengkapnya