Siklus Sejarah part 1

 Kita hidup dari sejarah dan akan kembali menuju sejarah atau lebih beruntungnya menjadi sejarah. 

Lebih tepatnya, kita lahir dari sebuah sejarah. Kelahiran kita bukan tanpa sebab apa-apa, ada hukum kausalitas. Ada hukum sebab akibat. Yang mana ada aksi dan reaksi. Lalu jika muncul pertanyaan, manakah yang ada terlebih dahulu apakah ayam ataukah telur? Apakah Ayam bisa berubah menjadi telur? Ataukah memang ayam berasal dari telur? 

Yang kita tahu perihal tentang ayam maupun telur, yah pasti telur berasal dari ayam. Karena ayam mempunyai embrio yang dapat menghasilkan telur. Tapi telur yang akan menetas menjadi ayam! Dan tanpa di ang kremi oleh induknya pun, telur bisa menetas dengan kehangatan cahaya. Lalu muncul lagi pertanyaan? Apakah adanya ayam berawal dari ayam betina saja? Yang telah ada dengan isi perut sebuah embrio yang menjadi telur. Ataukah adanya ayam, terdiri dari mantan dan betina? Ataukah mungkin telur yang dikandung di rahim ayam betina menetas terlebih dahulu, dan anak-anak nya tersebut menjadi jantan dan betina? 

Mungkin kita akan berfikir kembali tentang penciptaan Nabi Adam dan Ibu Hawa, dimana mereka adalah dari adanya kita. Dan dengan pedoman kitab suci kita yang menjelaskan tentang sesuatu diciptakan secara berpasangan. Lalu muncul lah keturunan-keturunan dari Nabi Adam dan Ibu Hawa tersebut. 

Muncul lagi pertanyaan, apakah adanya apa-apa yang ada saat ini karena kesalahan? Karena memang adanya Nabi Adam dan Ibu Hawa diturunkan ke bumi karena ada suatu kejadian, yakni memakan buah khuldi. Dan dengan kehendak Allah, mereka diturunkan dengan tempat yang berbeda. Yang mana harus berusaha satu sama lain mencari keberadaan pasangannya. Dan dengan kehendak Allah, setelah mereka berusaha mereka dipertemukan di Jabal Rahmah. Kini juga diziarahi ketika beribadah haji maupun umrah. 

Dari proses kita yang berasal dari sejarah, kita akan berada dalam fase proses kembali lagi menjadi sejarah. Yang memang tampak seperti siklus, tapi ada pembatasan setelah kita sampai ke sejarah kembali. Ini yang akan menentukan pilihan kamu hanya akan kembali ke sejarah atau menjadi sejarah. Tentu semua orang berharap akan menjadi sejarah, dengan catatan apa yang di sejarahkan tentang dia, atau yang ditinggal dia sehingga menjadi sejarah adalah suatu hal yang bermanfaat dan dengan tanda kutip hal yang baik tentangnya. Tapi apalah daya harapan menjadi sejarah dengan sebuah proses yang lurus. Tak semua orang mendapatkan apa yang dituntut kan kepada Allah. Adapula apa-apa yang tidak kita minta pun akan diberikan, tanpa kita menuntut pula. 

Dalam proses menuju menjadi sejarah memang bukanlah hal sepele. Mengharap ada keridhoan hidup dari beberapa hidup. Memaknai apa sebenarnya hidup, akan ada manfaat apa, atau apa yang akan kita berikan dalam hidup kita, atau juga tentang pemberian kepada orang lain, atau orang lain yang akan memberi makan hidup kepada kita. 

Semua tak lepas dari cara kita berfikir dan bertingkah laku (akhlak). Memaknai tujuan hidup yang sebenarnya juga berasal dari pemikiran kita masing-masing. Dan bagaimana akan pemikiran tersebut kita antar menjadi sebuah tindakan. Tindakan itulah yang akan bermanfaat bagi kita maupun sekitar kita. Atau bahkan menciptakan sesuatu yang merugikan karena timbul dari sebuah kecerohan. 

Tapi tak sedikit para sejarah yang menciptakan sejarah berawal dari kecerobohan maupun penelitian yang gagal. Bahkan ada Unsur-nsur ketidaksengajaan tanpa ada penelitian, dan itu bermanfaat bagi orang banyak. Rencana hidup tak mesti akan sesuai dengan apa yang ada, apa yang terjadi dan apa yang akan dihasilkan. Kembali lagi kepada keridhoan hidup. 

Lantas bagaimana kita akan menyikapi perjalanan hidup tersebut menuju sejarah kembali? 


Penasan? Usut tuntas pemikiran sejarah akan berada pada tulisan berikutnya. Jadi jangan lupa untuk aku sendiri, menulis kelanjutannya. 

Terimakasih untuk aku dan semuanya yang berperan dalam hidupku. Memberikan asam, manis, pahit serta layaknya teh. 

Dan jika ada pesan yang ingin disampaikan tentang tulisan ini, silahkan berkomentar dengan catatan yang membangun untuk menjadi lebih baik. 

Semoga akan ada hal positif dan akan sedikit negatif yang akan aku temui di kedepannya. 


See you! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif Ibu Rokayyah : Jeco Jelly the Coco

Hukumnya Najis Petis Atau Terasi di Makan?

TAWA DAN LUKA