Relasi

 Hari ini cukup melelahkan dengan sejumlah agenda kegiatan yang indah.

Pagi hari sebelum mencuci baju, aku mengantarkan adik ku terlebih dahulu untuk berangkat sekolah. Aku sudah bersiap diapun masih berdandan. Memang bertolak belakang dengan ku yang jarang sekali berdandan. Aku lebih suka tampil sederhana apa adanya senatural mungkin. Setelah dia usai berdandan akhirnya kita berangkat.

Adik ku memilih untuk menyetir dan aku diboncemg dia. Dia selalu begitu karena aku jika mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Dan adik ku tidak menyukainya karena cepat sampai menuju tujuan. Sesampainya di depan kelasnya, bukan di gerbang atau halaman sekolahan, tapi memang di depan kelas dia olehku mengantarnya. Selanjutnya aku pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah beristirahat sejenak menonton tv sambil rebahan. Setelah dirasa cukup aku mulai menuangkan air panas ke pakaian yang akan aku cuci. Ini bertujuan supaya kuman yang berada pada pakaian mati. Menunggu beberapa menit lalu baru dikucek. Seperti mencuci pada umumnya lalu setelah dibilas mulai untuk menjemur baju supaya. Kering. Tapi tampaknya pagi ini matahari masih malu-malu dalam menampakkan sinarnya. Benar sekali, pagi ini sampai sore hari pun mendung. Tapi teduhnya hari ini tak membuat baju ku harus dijemur dua hari.

Hari ini aku ada agenda dengan beberapa teman, setelah mencuci aku mandi lalu bersiap untuk keluar rumah. Ibu ku sudah memesankan bahwasanya aku harus mampir ke salah satu rumah saudaraku. Mengabarkan karena ada seseorang yang sepuh meninggal dunia. Aku bergegas mengendarai sepeda motor dan kemudian melaksanakan amanah dan menuju lokasi.

Sampai dengan siang hari aku sudah punya agenda untuk sowan atau bertamu disalah satu tokoh agama di Sarang Rembang. Setibanya di titik kumpul aku dan teman yang lainya menunggu anggota yang belum hadir. Setelah dirasa lengkap semuanya kita menuju ke kediaman tokoh tersebut. Tetapi hasil berkata lain, tokoh tersebut sudah menunggu kehadiran kita lumayan lama. Kesalahan karena tidak memberikan waktu yang pasti. Tokoh tersebut sudah keluar untuk menemui tamu beliau dari Jakarta. Akhirnya kita memutuskan untuk undur diri.

Berdiskusi sebentar di pinggir jalan kita putuskan bersama untuk mampir sebentar di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Disana terdapat pesisir pantai dan juga tugu maupun candi bersejarah. Memang lokasi perbatasan dengan kediaman Tokoh tadi tidak terlalu jauh. Disana kita bersantai ria, duduk dibibir pantai, dan berfoto ria. Setelah dirasa cukup kami semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Kali ini aku membonceng Liya, karena mbak Khilya membonceng teman yang lainya. Tidak banyak percakapan kita diperjalanan. Akhirnya mbak Liya meminta untuk diturunkan di depan Balai desa milik desanya. Aku berpamitan dan melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah.

Sampai di rumah pun bukan diam membisu tidak melakukan apa-apa. Tugas selanjutnya adalah melipat baju menjadi tumpukan yang rapi. Setelah melipat baju, baju dimasukkan ke dalam lemari sesuai dengan bagiannya masing-masing.

Besok aku ada UTS mata kuliah Pendidikan Agama Islam dan Pengantar Hukum Indonesia. Sangatlah menarik. Hari ini mempersiapkan keseluruhannya untuk mempersiapkan besok. Semoga besok diberi kelancaran. Aamiin.

Malam ini juga aku membantu adik kelasku membeli sebuah buka untuk melatih pemahaman soal TPS pada UTBK jalur SBMPTN. Aku transfer beberapa nominal dan buku dipacking. Senang bisa membantu adik kelasku.

Pesan yang aku dapat hari ini adalah tentang bagaimana persahabatan relasi itu terbentuk. Berdiskusi lah dengan bijak bukan berdebat dengan niat menjatuhkan lawan. Terimakasih untuk diriku, dan terimakasih untuk hari ku tak pula untuk semua yang berpartisipasi dalam hari ku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif Ibu Rokayyah : Jeco Jelly the Coco

Hukumnya Najis Petis Atau Terasi di Makan?

TAWA DAN LUKA