O3
OSP, Obrolan santai pagi
Pagi ibi ngobrol santai sama adek, apa yang aku dapat ?
Adikku hari ini buat quote bagus banget ‘mati rasa hati ini’. Ini berawal dari pembahasan kita tentang
teman percakapan di WhatsApp. Kurang lebih karakter kita sama. Aku dan adik ku tidak menyukai halhal yang berbau tentang perbucinan dan alai. Aku lebih menyukai hal yang sederhana dan bukan yang
terlalu dibuat-buat. Begitu pun adikku. Hal ini juga merujuk dari didikan orang tuaku dan bagaimana cara
aku dan adik ku mengaplikasikannya pada kehidupan sosial kita.
Orang tua ku selalu mengarahkan pada hal yang menurut mereka baik untuk anaknya. Termasuk didikan
mereka tentang berteman dengan sejenis maupun lawan jenis. Terutama bergaul dengan lawan jenis
sangat was-was atau setiti. Kenapa demikian ? karena yang pertama kita berdua adalah anak
perempuan , kedua kita harus menjaga harga diri dari banyak pihak, dan yang ketiga memang itu
kewajiban mereka menjaga anak serta durriyah atau garis keturunan.
Yang pertama karena kita anak perempuan . Anak perempuan memang lah sangat rawan, karena dia
yang akan lebih menanggung dari resiko yang akan didapat jika menyeleweng. Menjaga anak
perempuan yang sudah mulai menjelang dewasa sangat susah gampang. Semakin ditekan mereka akan
memberontak, jika dibiarkan mereka bebas tak tau arah jalan. Maka dari itu pengawasan orang tua
sangatlah penting dan dominan untuk mengethui tumbuh kembang anaknya.
Didikan dari orang tuaku untuk jangan suka keluar rumah atau bermain diluar salah satu alasannya
karena itu. Bukan karena tidak percaya dengan anak. Tapi mereka lebih mengantisipasi suatu hal
terburuk agar tidak terjadi.
Yang kedua karena kita harus menjaga harga diri dan nama baik semua pihak. Dimana kita sebagai anak
mempunyai kewajiban tersebut. Dari menjaga nama baik orang tua, keluarga, saudara, instansi maupun
orang terdekat kita. Orang akan menili kebaikan kita ketika kita sering terlihat melakukan kebaikan,
tetapi satu kesalahan akan merusak seluruh kebaikan kita dimata pandangan manusia.
Yang ketiga dalah kewajiban dari orang tua tersebut. Perihal inipun juga sudah terdapat dalam al-Qur’an
karim. Membentengi diri dengan keimanan dan pengetahuan atau ilmu amatlah penting. Ini juga yang
diajarkan tuaku untuk senantiasa memikirkan apa yang akan menjadi konsekuensi dari setiap apa yang
kita ambi atau pilih.
Apa hubungan ketiga hal tersebut dengan pergaulan aku dan adikku?
Tentu saja itu akan menentukan kita bagaimana cara kita untuk bersikap kepada setiap orang. Allah
akan mendatangkan orang-orang terbaik untuk dirimu lebih baik asal kau juga mengupayakan. Tetapi
jika kamu berteman tanpa kamu saring dan hanya ikutan saja, maka kamu hanyut di sungai bagai buih.
Aku dan adikku berupaya membentengi diri kita dengan didikan dari orang tua kita juga. Tidak terlalu
mengakrabi lawan jenis dan baik dalam memilah pertemanan.
OS3, Obroran santai siang sore.
Perbincangan pada kesempatan kali ini dengan ibuk atau istri dari guru ku Pak Faizin. Setelah aku
bercerita ditulisanku yang sebelunya, aku memberitahukan bahwasannya aku bertamu di kediaman
guruku. Aku dengan beliau bercerita tentang banyak hal.
Berbicara tentang kesibukan pak Faizin, informasi terkini tentang pandemi, perkuliahan, sekolah yang
sudah mulai dibuka dan banyak hal lainnya. Sedikit mengulik tentang cuaca dan suasana dari desa ke
desa.
Dari ibuk pun aku belajar bahwasanya kita juga harus bisa menopangi atau menjawab dari obrolan
lawan bicara kita. Betapa pentingnya informasi dan mengasah kemampuan. Meskipun sebagai sosok
perempuan yang terkadang kita jarang mendapatkan tamu ke rumah, karena memang biasanya yang
menerima tamu di rumah adalah lelaki. Kita dituntut untuk bisa mengobrol luwes, apalagi jika lelaki atau
pihak yang terkait tidajk berada di rumah.
OSC, Obrolan Santai Chatting (percakapan via WhatsApp)
Sebenarnya kalau untuk membahas ini akan memerlukan waktu lama, karena memang percakapan
online ini banyak sekali yang terlibat dan topik yang ditentukan tidak pasti atau tidak beraturan. Aku
hanya akan membahas sedikit saja.
Mengingat catatanku yang tadi, aku dimintai tolong oleh kak Miftah untuk menyampaikan amanah ke
Pak faizin. Aku belajar dari kak Miftah bahwasanya hubungan apapun selagi baik untuk keduanya harus
tetap dibina dengan sehat. Aku brterima kasih karena berkat dari permintaan tolong kak Miftah aku pun
menyambung tali persaudaraan. Begitupun dengan cara kak Miftah meminta tolong kepadaku yang
sopan dan tidak memaksakan kehendaknya kepada ku. Beliau pengertian dan juga berterima kasih
berulang-ulang. Aku pun juga suka dapat transferan uang darinya, katanya untuk aku beli es. Yang
padahal nominal tersebut lebih dari cukup untuk membeli es.
Terimakasih untuk hari ini, aku belajar banyak dan mendapatkan pengaaman yang luar biasa. Tentang
bersosialisasi maupun mengetuhui diriku secara individual. Jika tanpa menulis mungkin cerita hari ini
hanya akan menjadi memori yang terbuang. Lelah capek saat ini akan terbalaskan suatu saat nanti.
Bersabar dan terus berusha, karena kita juga tidak tau usaha mana yang akan berhasil.
Komentar
Posting Komentar