Clotehan

 Sebelum aku menuliskan obrolanku pada kesempatan kali ini, aku akan brcerita tentang upaya ku bisa 

bercengkrama dengan orang ini.

Awalnya memang aku tidak mengenal siapa orang ini, tapi sebelumnya memang aku sudah pernah 

melihatnya. Sebenarnya pada kesempatan ini aku yang mencari lawan bicara yang belum aku kenal. Tapi 

ternyata dia yang menghampiriku dan memulai percakapan.

Hal penting yang aku dapat dari percakapan dengan orang yang tidak aku kenal ini.

Orang ini mulai mengenalkan dirinya, karena dia memang yang mulai menghampiriku. Sembari bercakap 

akupun menanggapinya juga. Aku rasa aku tidak perlu memperkenalkan diri, karena dia sepertinya 

mengenal diriku. Lumayan juga tanpa mencari sudah ada yang datang menghampiri.

Tentang perkenalan aku mengambil hikmah bahwasanya dalam bersosialisasi perlu adanya pengenalan 

awal. Jauh sebelum mengetahui watak, karakter, dan sifat seseorang tersebut. Berkenalanlah dengan 

sopan sanrtun dan dengan permisi. Menggunakan Bahasa selugu dan senyaman mungkin.

Untuk melangkah pembicaraan ke topik yang lain pula haruslah juga bisa menyambungkannya. Dengan 

keadaan atau posisi senyaman mungkin dengan bahasa yang sopan pula. Tidak lucu pula jika pertemuan 

hanya memperkenalkan diri setelah itu saling sibuk dengan urusannya masing-masing.

Pertama kita membahas tentang maksud tujuan dia menghampiri ku. Ternyata dia sudah lama tau diriku 

dan memang sudah melihatku dari kejahuan. Disini aku tau bahwasanya segala apapun yang kita perbuat 

di tempat khalayak umum pasti ada yang memerhatikan. Terkadang saja memang kita acuh atas perbuatan 

kita di tempat umum karena kita berfikir tidak ada yang mengenal kita. Tapi dari sini pun aku tau, 

terkadang ada seseorang yang memerhatikan kita tanpa kita tau siapa dia ataupun kita belum 

mengenalnya. Jadi kita harus lebih berhati-hati untuk memilah dan memikirkan hal apa yang akan kita 

lakukan.

Selanjutnya aku dengan dia membahas tentanng pribadi masing-masing. Tanpa disadari aku pun 

menangkap maksud dia menemuiku. Memang sebelumnya aku belum pernah berkenalan dengannya, tapi 

dia berusaha untuk akrab kepada ku. Perlunya pengenalan diri dan sosialisasi berpengaruh penting untuk 

seseorang mengetahui siapa kita. Tanpa kita jelaskan tidak semua orang mampu mengenali sifat watak 

karakter kita. Terutama karena dia orang baru bagi kita.

Tidak menutup kemungkinan untuk kita menambah relasi dan bertukar pikiran kepada orang-orang baru 

disekeliling kita. Di usia ku saat ini, aku rasa banyak orang baru yang datang, orang lama yang 

menghilang, dan orang lama yang mulai datang kembali. Dan itu memang wajar dan dirasakan banyak 

remaja diusia ku.

Agak mulai sensitive pembahasan dia, dia sudah mulai menjurus kepermasalahan yang membuatku 

sensitif. Tentang perasaan, mulai agak tidak enak aku. Coba kamu bayangkan, seseorang yang baru kamu 

kenal, dan kamu belum tau siapa dia tapi pembahasannya sudah mulai dengan perasaan.

Memang aneh tapi sepertinya aku sudah terbiasa dengan hal tersebut. Sudah sering mendapatkan hal aneh 

nan kocak seperti hal tersebut. Untung saja aku pandai dalam memperalihkan pembicaraan yang kurang 

aku suka.Selanjutnya mmbahas tentang asmaranya. Dia memang bisa dibilang usia yang sudah siap cukup untuk 

berumah tangga. Tapi anehnya juga sampai saat ini dia belum menikah dan juga belum mempunyai 

pendamping.

Berbicara perihal diatas sepertinya dia sudah lihai memainkan ucapan dan perasaan. Aku jadi teringat 

dengan salah satu artis tanah air yang penuh dengan kontroversi, Vicky Prasetio. Dimana setiap wanita 

yang ditemuinya akan dipermainkan perasaannya dengan ucapan mulut buayanya. Maaf kalau aku julit.

Perihal tentang jodoh, pasangan dan asmara dari dirinya aku dapatkan pembelajaran. Bahwasanya untuk 

menjadikan seseorang penaman hidup kita tidak semudah membalikkan telapak tangan kita. Malahan 

mungkin seperti membalikkan telapak kaki kita. 

Memilah dan memilih sosok yang tepat untuk dapat kita ajak berjalan bersama dalam hidup perlu upaya 

kerja keras dan doa yang kuat. Bukan hanya perihal materi saja, tapi secara batin juga harus dipersiapkan 

dengan sebaik mungkin. Cuma aneh saja, dia orang yang organisatoris tetapi sampai saat ini juga masih 

sendiri statusnya.

Percakapan pun berakhir dengan kita sama-sama saling menyibukkan diri dengan urusan masing-masing. 

Dari sini dapat aku ambil hikmah bahwasanya semua kehidupan kita diawali dengan hal yang baru dan 

akan berproses. Dimana pross tersebut yang akan menentukan kelanjutan ataupun kesudahan.

Dan bukan perihal orang lama dan orang baru. Terkadang orang baru pun jauh lebih mengerti dan 

mengenal kita. Tidak menutup kemungkinan bahwasanya orang baru yang akan lebih lama bersama kita.

Relasi itu penting. Terkadang kita tidak tau akan berada diposisi mana. Kita tidak hidup sendiri, tapi kita 

hidup berdampingan satu dengan yang lainya. Tapi juga bukan berarti kita bisa memberlakukan seseorang 

semau kita. Akan ada hubungan timbal balik dari mereka. Segala sesuatu pastinya aka nada alur cerita, 

penokohan dan amanat yang akan kita ambil ataupun kita petik. 

Demikian itulah yang dapat saya sampaikan. Intinya kita harus bersosialisasi dan berlatih bersosialisasi. 

Akan ada fase dimana aka nada perputaran roda. Termasuk tentang siapa saat ini kita bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif Ibu Rokayyah : Jeco Jelly the Coco

Hukumnya Najis Petis Atau Terasi di Makan?

TAWA DAN LUKA